Sabtu, 26 Maret 2016

CARA MENANAM SINGKONG 6

Budidaya Tanaman Ubi Kayu

A.     SYARAT TUMBUH
Iklim
  1. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong antara 1.000 – 2.500 mm / tahun.
  2. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C.
  3. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
  4. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 – 65%.
  5. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam /hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.

Media Tanam
  1. Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
  2. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis alluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
  3. Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0 – 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

B.     PEDOMAN BUDIDAYA
Pembibitan
Persyaratan bibit, bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
  2. Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
  3. Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm lurus.
  4. Belum tumbuh tunas-tunas baru.
Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai berikut :
  1. Bibit berupa stek batang
  2. Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai setengah
  3. Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25 – 30 batang stek.
  4. Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut kelokasi penanaman.

Pengolahan Media Tanam
Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
  1. Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau  cairan pH tester.
  2. Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
  3. Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.
  4. Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.

Pembukaan dan Pembersihan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.

Pembentukan Bedengan
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.

Pengapuran
Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang ( bila diperlukan).

Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 100 x 150 cm.

Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja. Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati BIONIC Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.

Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.

Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan.

Pembubunan
Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan.

Perempelan / Pemangkasan
Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.

Pemupukan
Sistem pemupukan menggunakan teknologi BIONIC Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut :
  1. Berikan pupuk kandang/kompos pada lahan yang akan ditanami bibit kebutuhan untuk 1 hektar sebanyak 5 ton atau 5.000 kg dan kemudian semprot dengan menggunakan Decom Plus 2 Liter dan BIONIC Plus 2 Liter.
  2. Setelah tanam berikan 2 liter BIONIC Plus per hektar pada titik-titik penanaman dengan campuran setiap 1 liter BIONIC Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 100 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 1 liter disemprotkan pada titik penanaman secara merata.
  3. 1 bulan setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 40 kg, TSP/SP36 : 64 kg dan KCL : 40 kg pada lahan 1 hektar, pemupukan diberikan dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10 cm.
  4. Pemberian BIONIC Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 1 bulan setelah tanam : 2 liter, umur 2 bulan setelah tanam : 2 liter, umur 4 bulan setelah tanam : 4 liter.
  5. Pemberian pupuk kimia selanjutnya adalah pada saat umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 60 kg, dan KCL : 60 kg. Pupuk kimia diberikan dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10 cm.

Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.

Waktu Penyemprotan Pestisida / Insektisida
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.


C.    HAMA DAN PENYAKIT
Hama Uret
Ciri : Berada dalam akar dari tanamam.
Gejala : Tanaman mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi rusak.
Pengendalian : Bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau    mencampur sevin pada saat pengolahan tanah.

Hama Tungau Merah
Ciri : Menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun.
Gejala : Daun akan menjadi kering.
Pengendalian : Menanam varietas toleran dan menyemprotkan  air yang   banyak.
Penyakit Bercak Dau Bakteri
Ciri : Menyerang pada permukaan atas daun.
Gejala : Bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati.
Pengendalian : Menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnakan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tananan dan   sanitasi kebun.

Penyakit Layu Bakteri
Ciri : Hidup di daun, akar dan batang.
Gejala : Daun yang mendadak jadi layu seperti tersiram air panas,   akar, batang dan umbi  langsung membusuk.
Pengendalian : Melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Andira 1, Andira 2 dan Muara, melakukan pencabutan   dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.
Penyakit Bercak Daun Coklat
Ciri : Cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala : Daun bercak-bercak coklat, mengering, lubang-lubang bulat kecil dan Jaringan daun mati.
Pengendalian : Melakukan pelebaran jarak tanam,  penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.
Penyakit Bercak Daun Konsentris
Ciri : Cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala : Adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda.
Pengendalian : Memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.


D.   PANEN
Ketela pohon / singkong dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 10 – 12 bulan untuk varietas mekarmanik. Ketela pohon/singkong dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

CARA MENANAM SINGKONG 5

Di dalam taksonomi dunia biologi, singkong (ubi kayu) masuk ke dalam kelas dikotil, termasuk dari Genus Manihot, sehingga nama ilmiah dari tanaman singkong sendiri adalah Manihot utilisima. Singkong atau ketela pohon ini juga banyak dibudidaya oleh para petani sebagai tanaman musiman, artinya dapat ditanam berselingan dengan tumbuhan lainnya dan dapat pula ditanam bersamaan dengan tumbuhan lain (secara tumpang sari).

Singkong atau ubi kayu juga dikenal namanya sebagai ketela pohon ini banyak mengandung zat gizi berupa karbohidrat penting yang digunakan bagi tubuh sebagai sumber penghasil energi terbesar. Selain karbohidrat, ubi kayu juga banyak dimanfaatkan sebagai diet alami. Tak heran lagi jika ketela pohon di Indonesia dianggap sebagai makanan pokok tambahan selain beras, jagung, sagu, atau yang lainnya.

Sebagai petani yang hendak menekuni usaha sampingan "Menanam Ubi Kayu (Singkong)", tidak ada salahnya terlebih dahulu mengetahui syarat tumbuh tanaman singkong yang meliputi: Suhu terendah bagi ubi kayu yakni berkisar 20 derajat celcius, curah hujan cukup 1.000 - 2.500 mm/tahun, kelembaban udara 60-70%,  penyinaran matahari sepanjang waktu, sebaiknya ditanam pada lahan terbuka tanpa naungan, jenis tanah yang dianjurkan yakni: grumosol, aluvial, latosol, lempung berpasir, tanah liat andosol, pH tanah (keasaman tanah) mencapai titik 5-6 pH, lahan memiliki kandungan nutrisi tanah yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman singkong.

Cara Menanam Singkong (Ketela Pohon) Melalui Stek Batang

Seperti menanam tanaman jenis lainnya, menanam singkong atau ketela pohon juga sangat penting mengetahui bagaimana cara penanaman yang baik dan benar, pemilihan bibit, proses perawatan dasar, hingga proses pemanenan. Karena bagaimanapun juga hasil panen singkong yang melimpah ruah juga sangat dipengaruhi oleh kegiatan sebelum panen. Berikut ini panduan untuk menanam dan budidaya singkong baik yang dilakukan di kebun, ladang, maupun sawah pada dasarnya adalah sama. Berikut ini penjelasannya:

1. Pemilihan Bibit Singkong Yang Unggul

Cara budidaya dan menanam singkong yang baik adalah pemilihan bibit yang unggul. Bibit yang unggul ini sangat penting karena akan menentukan kualitas daripada hasil panen itu sendiri. Tak heran jika ada beberapa petani yang gagal panen karena pemilihan bibit yang buruk dan tidak sesuai dengan tingkat pengetahuan yang mereka miliki. Ahli pertanian merekomendasikan untuk pemilihan bibit singkong unggul dengan melihat kriteria sebagai berikut:



  • Batang yang hendak dijadikan bibit sebaiknya berasal dari indukan yang sudah tua dan cukup umur yakni berumur 9-12 bulan;
  • Pertumbuhan ubi kayu seragam dan sehat;
  • Tidak adanya cacat tumbuh pada batang yang hendak di stek;
  • Batang singkong bakal bibit harus lurus, sudah berkayu, dengan diameternya sekitar 2-3cm;
  • Belum ada pertumbuhan tunas pada bagian batang calon bibit;
  • Bibit ubi kayu sebaiknya melalui stek batang agar lebih produktif.
2. Pengolahan Lahan Tanam
Sebelum penanaman batang singkong secara stek, maka langkah kedua yang harus dilakukan petani dan pekebun adalah melakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah yang baik dapat dilakukan pada saat musim hujan agar proses pengairan lahan dilakukan secara cukup. Ada beberapa langkah dalam penyiapan lahan tanam singkong/ubi kayu, meliputi:
  • Bersihkan terlebih dahulu lahan tanam dari berbagai aktivitas pertumbuhan rumput liar (gulma) dengan cara dibabat atau dikoret, kemudian gulma yang sudah mati dan kering dapat dibakar;
  • Selanjutnya cangkul atau bajak lahan dengan menggunakan alat pertanian berupa traktor agar waktunya lebih efisien dan memperoleh tanah yang lebih gembur dan halus; kemudian setelah digemburkan, lahan didiamkan setidaknya seminggu sebelum tanam agar racun dalam tanah hilang;
  • Selanjutnya membuat guludan secara melingkar di area lahan tanam yang tanahnya sudah digemburkan, kemudian di bagian tengahnya dibuat lubang tanam singkong sedalam 20-25cm.; Atau jika lahan ingin dibuat dalam bentuk bedengan, maka panjang disesuaikan kondisi lahan yang ada, lebar bedengan 100cm, tinggi 25-30cm, dan pastikan ada jarak antar bedengan sekitar 30-40cm.
  • Setiap lubang tanam dapat diberi pupuk kandang (kotoran hewan ternak yang sudah difermentasikan,kering) sebanyak dua genggam tangan untuk masing-masing lubang tanam;
  • Jarak tanam antar lubang tanam sekitar 100-120 cm (jarak yang proporsional). Karena jarak tanam yang terlalu berdekatan tidak baik untuk pertumbuhan umbi singkong. 
3. Proses Penanaman Singkong (Ketela Pohon)
Cara menanam singkong yang baik yaitu pada saat musim hujan apabila lahan yang Anda gunakan berupa lahan tegalan. Hal ini akan sangat efektif mengingat pada lahan tegalan terkadang kurang cukup memperoleh air, sehingga tingkat kelembaban tanah kurang terjaga. Untuk menyiasati hal ini tunggulah pada saat atau setelah musim hujan dan pastikan tanah di sekitar lokasi sedang dalam kondisi lembab. Karena bagaimanapun juga bibit stek batang singkong akan tumbuh baik apabila kelembabam dan pH tanah sesuai dan memenuhi syarat tumbuh yang baik.
Siapkan terlebih dahulu bibit singkong yaitu dengan cara memotong batang stek ubi kayu dari bagian pangkalnya dengan masing-masing jarak potong antara 40-50cm, kemudian pada salah satu bagian ujung batangnya diruncingkan. Setelah itu, masing-masing stek batang singkong yang sudah disiapkan ditanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan tadi, kemudian timbun sebagian batangnya dengan menggunakan tanah guludan di sekitarnya. Catatan: Dalam penanaman singkong (ubi kayu) juga dapat dilakukan tanpa pembuatan lubang tanam terlebih dahulu yakni dengan cara langsung menancapkan batang stek singkong ke dalam lahan bedengan yang disiapkan. Namun akan lebih bagus apabila dibuatkan lubang tanam, karena sudah teruji akan lebih banyak menghasilkan umbi singkongnya. Setelah penanaman singkong melalui stek batang, biarkan batangnya tersebut mempunyai tunas baru dan tumbuh ke arah dewasa.
4. Pemeliharaan Tanaman Singkong
Tahap selanjutnya setelah penanaman singkong yakni proses pemeliharaan dasar yang harus secara tekun dilakukan oleh petani guna memperoleh hasil panen yang memadai. Ada beberapa hal dalam proses pemeliharaan tanaman singkong agar tumbuh baik, meliputi: (1). Proses penyiangan yaitu proses dimana para petani harus memantau lahan tanam agar tidak terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman singkong. Jika ada rumput liar (gulma) segera cabut hingga ke bagian akarnya agar tidak tumbuh dan berkembang lagi. Karena jika gulma dibiarkan, maka akan menghambat laju pertumbuhan stek batang singkong dan juga dapat terjadi perebutan nutrisi tanaman. (2). Penggantian bibit (penyulaman), dilakukan apabila terjadi satu atau lebih bibit yang tidak tumbuh pada lahan tanam. Segera ganti bibit yang memiliki pertumbuhan jelek dengan bibit baru yang lebih seragam dan sehat. (3). Pemangkasan tanaman singkong, hal ini dilakukan apabila tanaman singkong memiliki tunas yang berlebihan. Pemangkasan juga akan mempengaruhi laju perkembangan umbi singkong. Berdasarkan praktek dan pengalaman di lapangan, apabila tunas batang singkong dilakukan pemangkasan pada usia 6-7 bulan, maka akan membuat umbi singkong memliki ukuran ideal dan besar-besar sehingga akan mempengaruhi bobot panen singkong dan mampu bersaing dengan harga dipasaran. (4). Dapat dilakukan pemupukan susulan pada tanaman singkong pada umur 3 bulan dan 6 bulan dengan menggunakan pupuk Urea atau TSP, caranya yaitu dengan membuat lubang di sekitar tanaman singkong sedalam 15-20cm, kemudian masukan pupuk (Urea/TSP,pilih salah satu saja) sebanyak satu genggam tangan untuk masing-masing tanaman. (5). Lakukan juga penyiaraman tanaman singkong jika dibutuhkan apabila menghadapi masa kering (kemarau).
5. Kegiatan Panen, Pasca Panen dan Pemasaran Umbi Singkong
Kegiatan panen singkong dilakukan biasanya saat tanaman singkong sudah berumur antara 10-12 bulan sejak penanaman awal. Sebelum pemanenan, terlebih dahulu Anda dapat mengecek salah satu sampel tanaman dengan cara mencabut tanaman singkong bersama umbinya. Apabila umbi yang telah dicabut tersebut memiliki bobot ideal dan warna pada kulit umbi sudah cokelat tua maka dikemungkinkan tanaman singkong sudah siap panen. Pemanenan singkong dapat dilakukan kapan saja, baik itu waktu pagi, siang, sore. Pemanenan umbi singkong dapat dilakukan dengan cara dicabut atau dicangkul secara manual menggunakan garpu tanah untuk mencegah umbi yang kerap tertinggal di dalam tanah. Umbi yang sudah dicabut, kemudian dibersihkan dari tanah-tanah disekitarnya, lalu dimasukan ke dalam karung atau wadah bakul sebelum diangkut menggunakan mobil box khusus mengangkut hasil pertanian.

CARA MENANAM SINGKONG 4

Berikut Tips dan Cara menanam singkong YANG BENAR
1.Siapkan Lahan tempat Menanam Singkong
Singkong membutuhkan tanah yang gembur dan subur agar umbi yang dihasilkan bisa maksimal ukurannya selain kualitasnya, untuk itu sebelum Anda menanamnya, tanah tempat Anda menanam harus dicangkul terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan teknik gundukan tanah memanjang seperti ketika Anda menanam cabaiLetakkan sampah daun yang nantinya akan berfungsi sebagai pupuk alami di dalam gundukan tanah yang Anda buat tadi. Jangan lupa membuat jalan air antara gundukan yang satu dengan lain agar tanah gundukan untuk menanam singkong tadi tidak terendam air.

2.Siapkan Bibitnya dan Tanam
Setelah tanah atau lahannya sudah siap, Anda dapat mulai memilih bibit singkong terbaik dan menanamnya. Beri jarak antar bibit kurang lebih 7 hingga 10cm agar tidak terlalu rapat. Perhatikan waktu Anda menanamnya supaya tidak terbalik, ujung bawah yang ditanam ke dalam tanah adalah bagian bibit yang tua.
3.Perawatan Tanaman SingkongMerawat singkong yang sudah Anda tanam tadi akan kita bagi menjadi 3 seperti di bawah ini:

# Merawat Tunas
Setelah beberapa waktu, akan mulai tumbuh tunas dari bibit yang Anda tanam. Anda harus menyingkirkan semua rumput yang tumbuh selama tunas muncul agar tanaman Anda tidak kekurangan unsur hara yang merupakan makanannya karena diambil oleh rumput yang tumbuh di sekitarnya.

# Mengairi Tanaman
Anda harus menjaga agar bibit yang Anda tanam tidak kekurangan air, tetapi usahakan agar tanaman Anda tidak terendam hingga basah.

# Memberi Pupuk

Berikan pupuk kandang – Anda bisa membeli atau membuatnya sendiri dari ternak yang Anda miliki jika Anda memang petani yang memiliki ternak. Pupuk kandang ini berguna untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman singkong Anda terutama daunnya. 


P A N E N
#Ciri dan Umur Panen
Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.
#Cara Panen
Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.
PASCA PANEN
#Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.
#Penyortiran dan Penggolongan
Pemilihan atau penyortiran umbi ketela pohon sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran umbi ketela pohon dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.
#Penyimpanan
Cara penyimpanan hasil panen umbi ketela pohon dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)
Buat lubang di dalam tanah untuk tempat penyimpanan umbi segar ketela pohon tersebut. Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah umbi yang akan disimpan.
b)
Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun nangka atau daun ketela pohon itu sendiri.
c)
Masukkan umbi ketela pohon secara tersusun dan teratur secara berlapis kemudian masing-masing lapisan tutup dengan daun-daunan segar tersebut di atas atau jerami.
d)
Terakhir timbun lubang berisi umbi ketela pohon tersebut sampai lubang permukaan tertutup berbentuk cembung, dan sistem penyimpanan seperti ini cukup awet dan membuat umbi tetap segar seperti aslinya.
#Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan umbi ketela pohon bertujuan untuk melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar kota/ dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang terbuat dari bambu agar tetap segar. Khusus untuk pemasaran antar pulau maupun diekspor, biasanya umbi ketela pohon ini dikemas dalam bentuk gaplek atau dijadikan tepung tapioka. Kemasan selanjutnya dapat disimpan dalam karton ataupun plastik-plastik dalam perbagai ukuran, sesuai permintaan produsen.

Setelah dikemas umbi ketela pohon dalam bentuk segar maupun dalam bentuk gaplek ataupun tapioka diangkut dengan alat trasportasi baik tradisional maupun modern ke pihak konsumen, baik dalam maupun luar negeri



Gambaran Peluang Agribisnis
Di pasar Indonesia, produksi Ketela pohon rata-rata mencapai 8,24 ton/ha (data tahun 1969-1978). Tahun 1983-1991 rata-rata mencapai 11,43 ton/ha.
Peningkatan produksi umbi ketela pohon kurun waktu 1988-1992 terjadi karena adanya peningkatan rata-rata hasil per hektar. Walaupun demikian, rata-rata produktivitas usaha tani ketela pohon ditingkat petani (3 ton/ha) masih lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasilnya (6-10 ton/ha). Luas panen komoditas ketela pohon yang cenderung terus menurun selama kurun waktu tersebut ternyata tidak berpengaruh terhadap produksi total. Sementara itu, sekitar 58% dari total luas panen per tahun masih tersebar di Pulau Jawa.
Dari segi ekspor, selama periode 1990-1994 ekspor ketela pohon Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar. Bila pada tahun 1990, ekspor ketela pohon adalah sebanyak 100 ton, maka pada tahun 1994 jumlah tersebut sudah menjadi 500 ton. Permintaan ketela pohon dalam bentuk tapioka maupun gaplek pada tahun-tahun yang akan datang diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk usaha agribisnis ketela pohon. selamat mencoba

CARA MENANAM SINGKONG 3

Berikut ini adalah panduan sederhana, namun dapat diandalkan untuk menanam tanaman berakar seperti halnya Singkong.
Penyiapan lahan.
Lapangan dibajak dan digaru/disisir cukup satu kali dengan menggunakan traktor. Namun, bila menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan atau traktor tangan, lahan ini harus digaru/disisir/diluku sebanyak dua kali. Kecuali menggunakan traktor yang memiliki 2 (dua buah garu.
Gundukan/bubungan atau larikan yang dibangun yaitu dengan jarak satu meter kali satu meter, agar mendapatkan 10.000 batang pohon per Ha.
Lima puluh kantong kompos atau pupuk kandang kering (cukup untuk satu hektar) disiramkan ke tanah selama persiapan lahan.
Menanam.
Batang singkong sebagai bahan tanam harus berusia kurang dari delapan bulan dan harus bebas dari hama serangga dan penyakit.
Batang ini dipotong antara 20-25 sentimeter panjangnya (5 ruas), dan dikelompokkan menurut bagian tangkai dari mana mereka berasal: bagian bawah batang, tengah, atau bagian atas (mereka juga harus ditanam menurut kelompoknya).
Bahan tanam ini harus disimpan di tempat sejuk dan teduh agar bisa bertahan hingga tiga bulan. Tapi untuk perkecambahan yang lebih baik, stek harus ditanam sesegera mungkin.
Stek dari pangkal batang merupakan bahan yang lebih baik daripada yang dari bagian atas dalam hal perkecambahan, pertumbuhan akar dan hasil pati. Bahan tanam yang ditanam pada jarak satu meter kali satu meter ini bisa ditanam secara horisontal, vertikal (di mana 3-5 sentimeter dibiarkan terbuka), atau sedikit miring.
Penanaman secara horizontal dianjurkan pada lahan yang relatif kering, dan secara vertikal pada tanah yang sangat basah atau selama musim hujan, dan sedikit-cenderung pada tanah dengan kelembaban mendekati optimal.
Selama musim kemarau, stek ditanam di alur-alur sementara di pegunungan selama musim hujan. Bukit hilang harus ditanam kembali dua minggu setelah tanam.
Pemupukan.
Enam kantong berisi pupuk lengkap (14-14-14) diterapkan sebelum tanam. Pupuk ditutupi dengan lapisan tipis tanah. Dua bulan setelah tanam, tanaman beri dua karung urea (46-0-0). Pupuk ditempatkan di lingkaran 15 cm dari batang.
Irigasi.
Setelah melakukan pemupukan, lahan segera dibuatkan irigasi untuk melarutkan pupuk. Irigasi ini sangat dianjurkan setelah selama tiga bulan pertama habis tanam pada musim kemarau. Selama musim hujan, irigasi diperlukan hanya bila diperlukan.
Penyiangan / Budidaya.
Selama dua bulan pertama, dianjurkan untuk melakukan penyiangan. Pengokohan batang diperlukan 3-4 minggu setelah tanam diikuti dengan pembuatan 2-4 minggu kemudian. Setelah bulan kedua pengokohan tanaman, penyiangan tidak lagi diperlukan. Cukup melakukan pencabutan atau pemotongan gulma yang tinggi.
Panen.
Delapan bulan setelah tanam, pengambilan sampel parsial disarankan untuk menentukan apakah akar cukup matang untuk dipanen. Jika sudah cukup tua, akar dipanen secara manual jika tanah gembur. Pada tanah yang sedikit keras, bar digunakan untuk menggali tanah dan untuk digunakan sebagai tuas. Atau, sebuah bajak yang ditarik hewan dapat digunakan lewat di sisi tanamanuntuk menghancurkan tanah.
Jika panen dilakukan dengan tangan, batang terlebih dahulu dipotong, meyisakankan sedikit di bagian bawah batang yang dijadikan tungkai untuk menarik umbinya. Umbi dipotong dengan menggunakan parang tajam. Tanah yang menempel pada umbi akan diersihkan dengan menggunakan tongkat. Umbi yang dipanen harus segera dijual, jika tidak, mereka harus disimpan di tempat teduh.
Menurut penelitian ilmiah, sekitar 23% dari total singkong yang dipanen akan hilang akibat kerusakan yang cepat. Memar dan luka yang diderita selama panen berkontribusi terhadap proses kerusakan ini.
Masalah ini telah memicu banyak kemungkinan solusi seperti media kemasan yang sesuai, dikendalikan, dikondisikan, dll, walaupun tidak semuanya berhasil.

CARA MENANAM SINGKONG 2

Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Komoditas tanaman yang sudah lama di budidayakan ini mempumyai cukup tinggi nilai ekonominya. Jika budidaya singkong di lakukan sesuai dengan prosedur maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat menunjang perekonomian keluarga. Untuk itu simak di bawan ini cara budidaya singkong yang baik dan benar.

Syarat Tumbuh

Iklim
  • Curah hujan yang cocok untuk tanaman singkong antara 1500-2500 mm / tahun.
  • Suhu udara minimum untuk pertumbuhan singkong kohon sekitar 10 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan sedikit terhambat pertumbuhan tanaman, menjadi terhambat karena tingkat pertumbuhan yang kurang sempurna.
  • Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65%.
  • Sinar matahari yang dibutuhkan untuk pabrik singkong sekitar 10 jam / hari, terutama untuk daun kesuburan dan pengembangan umbi.

Media Tanam

  • Tanah yang paling cocok untuk singkong adalah remah tanah terstruktur, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros dan kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah memiliki sistem udara yang baik, nutrisi yang lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro dan mikro.
  • Jenis tanah yang cocok untuk tumbuh singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, Mediterania, grumosol dan andosol.
  • Derajat keasaman (pH) tanah yang cocok untuk budidaya singkong berkisar 4,5-8,0 dengan pH 5,8 ideal. Di tanah di Indonesia pH umumnya rendah (asam), yang berkisar 4,0-5,5, sehingga sering dikatakan cukup netral untuk proliferasi tanaman singkong.

Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ketela pohon antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m dpl. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

Teknik Budidaya Singkong

Pembibitan

Persyaratan Bibit

Bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut :
  • Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
  • Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
  • Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm lurus.
  • Belum tumbuh tunas-tunas baru.

Penyiapan Bibit

Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai berikut :
  • Bibit berupa stek batang.
  • Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai tengah.
  • Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25–30 batang stek.
  • Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut ke lokasi penanaman.

Pengolahan Media Tanam

Persiapan

Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
  • Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan cairan pH tester.
  • Menganalisis jenis sampel tanah atau contoh tanah yang akan ditanam untuk menentukan ketersediaan nutrisi, kandungan bahan organik.
  • Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan pada saat tanam bersama dengan asumsi tanamanlainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman yang sejenis.
  • Luas lahan budidaya disesuaikan dengan kebutuhan modal dan singkong masing-masing petani. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga pada saat panen dan pasar. Jika pada saat panen harga akan turun karena penanaman terjadi di daerah pusat panen, volume produksi diatur seminimal mungkin.

Pembukaan dan Pembersihan Lahan

Pembukaan pada dasarnya adalah kliring dari semua jenis gulma (tanaman) dan akar sebelum tanam. Tujuan dari pembukaan lahan untuk akar tanaman tumbuh mudah dan menghilangkan tanaman inang untuk hama dan penyakit yang mungkin hadir. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau bahkan oleh mesin traktor. Budidaya dilakukan pada sisi yang sulit dijangkau, di atas lahan tegalan relatif sempit oleh bajak dan garu alat sampai tanah siap tanam.

Pembentukan Bedengan

Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan/larikan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.

Pengapuran

Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang sangat asam / gembut tanah, perlu pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit / kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton / ha. Pengapuran diberikan pada saat pembajakan atau selama pembentukan tidur kasar bersama dengan pupuk kandang.

Teknik Penanaman

Penentuan Pola Tanam

Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang umum digunakan pada pola monokultur ada beberapa alternatif, yaitu 100 X 100 cm, 100 X 60 cm atau 100 X 40 cm. Bila pola tanam dengan sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam 150 X 100 cm atau 300 X 150 cm.

Cara Penanaman

Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.

Pemeliharaan Tanaman 

Penyulaman 

Untuk benih mati / abnormal, segera dilakukan sulam dan diganti dengan bibit baru / cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Secara umum, petani dan pengusaha untuk menggantikan tanaman mati dengan sisa benih yang ada.
Benih sulaman yang baik juga harus tanaman yang sehat dan tepat waktu untuk ditanam. Sulam dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Waktu sulam adalah minggu pertama dan minggu kedua setelah penanaman. Ketika sulam yang melewati minggu ketiga setelah tanam mengakibatkan perbedaan yang mencolok di antara pertumbuhan tanaman pertama dan sulaman susulan.

Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/ tanaman liar/pengganggu (gulma) yang hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan.

Pembubunan

Cara terbaik untuk pembubunan dilakukan dengan hanya menggemburkan tanah pada lahan tanam, dan tepat setelah itu benar-benar dibuat gundukan. Periode Pembubunan pasti bisa bertepatan dengan periode penyiangan, ini bisa menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman Ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan/di tutup dengan tanah agar akar tidak kelihatan.

Perempalan/Pemangkasan

Pada tanaman Ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3 cabang. Hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3.

Pengairan dan Penyiraman

Kondisi lahan singkong dari tanam awal + 4-5 bulan usia harus selalu lembabkan, tidak terlalu becek. Pada lahan kering perlu dilakukan penyiraman dan irigasi dari sumber air terdekat.
Irigasi pada musim kemarau dengan cara menyiram langsung tetapi ini dapat merusak tanah. Sebuah sistem yang baik digunakan adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah perakaran oleh infiltrasi. Sistem irigasi dengan genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk semua diberikan berdasarkan kebutuhan.

Waktu Penyemprotan Pestisida

Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan di pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Pestisida dosis disesuaikan dengan hama dan penyakit, baca dengan baik pada label dosis obat merek yang digunakan. Jika hama dan penyakit yang menyerang ganas dosis pestisida harus di tambah tapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat juga mengalami kematian.

Hama Dan Penyakit

Hama 

Uret (Xylenthropus)
  • Ciri: berada dalam akar dari tanaman.
  • Gejala: tanaman mati pada yg usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak.
  • Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada saat pengolahan lahan.
Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
  • Ciri : menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut.
  • Gejala : daun akan menjadi kering.
  • Pengendalian : menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.

Gulma

Sistem penyiangan / pembersihan menyeluruh dan gulma dibakar / terkubur di dalam seperti yang dilakukan petani umumnya Singkong dapat menekan pertumbuhan gulma. Namun, gulma masih tumbuh dalam parit / saluran air dan lubang tanam.
Gulma khusus dari kelas teki-tekian (Cyperus sp.) Dapat diberantas dengan cara penyiangan dilakukan secara manual dengan 2-3 kali permusim tanam. Penyiangan dilakukan sampai ke akar tanaman. Dengan penyemprotan herbisida seperti kelompok amina 2,4-D dan sulfonil urea. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati.
Sementara yang lain adalah spesies rumput gulma umum ditemukan pada lubang tanam atau di selokan / parit. Spesies gulma rumput sering ditemui adalah jenis rumput belulang (Eleusine indica), Tuton (Echinochloa colona), rumput grintingan (Cynodon dactilon), rumput pahit (Paspalum distichum), dan sunduk penggali rumput (Digitaria ciliaris).
Pemberantasan gulma dari kelompok rumput dilakukan dengan penyiangan manual dan penyemprotan herbisida berspektrum sempit misalnya Rumpas 120 EW dengan konsentrasi 1,0-1,5 ml / liter.

Panen

Ciri dan Umur Panen

Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.

Cara Panen

Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

CARA MENANAM SINGKONG 1

Singkong merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang kerap kita jumpai di daerah pertanian. Tanaman singkong merupakan bahan dasar pembuat tepung, dan juga banyak dikonsumsi sebagai bahan makanan bagi beberpa kalangan masyarakat seperti tiwul, singkong rebus, tape singkong, gatot, getuk, dan masih banyak lagi. Tanaman singkong mungkin tidak memiliki harga yang tinggi seperti tanaman pertanian lainnya seperti jagung namun bagi sebagian petani, tanaman singkong masih menjadi pilihan untuk dibudidayakan karena biaya perwatan yang cukup murah dibanding tanaman lainnya.

Beberapa keunggulan tanaman singkong dibanding tanaman pertanian lain adalah sebagai berikut:
  1. Daya tahan terhadap penyakit lebih kuat
  2. Dapat bertahan hidup pada cuaca panas
  3. Masa panen yang relatif lama sehingga bisa dijadikan untuk lumbung
  4. Hampir semua bagian dari singkong dapat dimanfaatkan
Singkong memiliki 2 jenis secara umum yaitu Singkong manis dan singkong pahit. Singkong manis dapat dikonsumsi atau dibuat makanan, singkong pahit harus hati-hati dalam mengolahnya. Jika tidak mengetahui cara mengolah yang benar, singkong pahit dapat meracuni karena kandungan sianida pada singkong.
Budidaya singkong dapat dilakukan dengan menggunakan biji dan stek, namun biasanya yang dilakukan masyarakat adalah menggunakan metode stek batang. Untuk menanam singkong secara benar dapat dilakukan dengan beberpa cara berikut.

Siapkan Lahan

Untuk menghasilkan buah yang banyak dan berukuran besar, tanaman singkong harus memiliki ruang untuk akar-akarnya tumbuh. Oleh karena itu dalam menyiapkan lahan tanam harus dilakukan penggemburan. Penggemburran lahan tanam singkong dapat menggunakan cangkul (kapasitas tanam sedikit) atau menggunakan bajak/traktor (untuk kapasitas pertanian/industri). Lahan yang sudah digemburkan dapat ditaburi pupuk kandang untuk menambah unsur hara tanah dan menjadi nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh subur. Tambahkan kapur jika tanah asam, karena singkong akan tumbuh baik pada derajat keasaman tanah netral (pH: 5-8)

Siapkan Bibit
Dalam menyiapkan bibit singkong, dapat dilakukan dengan memotong batang singkong menjadi beberapa potongan dengan ukuran panjang sekitar 20cm. Batang singkong dapat dipotong lurus juga dapat dipotong miring.


Menanam Bibit
Bibit yang telah dipotong dapat langsung ditanam ke lahan pertanian, tanamlah bibit singkong dengan jarak 60 cm x 80cm (60cm jarak bibit dengan bibit yang lain : 80cm jarak antar lajur/kolom). dalam menanam bibit singkong yang harus diperhatikan adalah arah tunas, jangan sampai terbalik. Kita dapat melihat arah tunas di dekat buku-buku atau tonjolan bekas daun singkong yang lepas. Pada posisi tersebit dapat terlihat anak tunas (sering disebut mata). Pastikan anak tunas menghadap ke atas, agar tidak tumbuh terbalik.

Perawatan Tanaman Singkong
Tanaman singkong harus dirawat untuk memperoleh ubi yang banyak dan berbobot, cara melakukan perawatan tanaman singkong dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan pada 3minggu-4minggu pertama atau setelah singkong sudah mengeluarkan tunas dengan memiliki daun sekitar 5-7 helai. Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia (Urue, TSP, KCl) dengan takaran disesuaikan dengan petunjuk yang tertera di karung pupuk.
Selain melakukan pemupukan, lakukan juga penyiangan atau membersihkan gulma dan rumput-rumput yang mengganggu. Lakukan penyulaman pada bibit yang tidak tumbuh dan ambruk.
Pemupukan juga bisa dilakukan pada bulan ke 5 dari penanaman agar ubi dapat lebih besar saat dipanen. Namun biasanya hanya menggunakan urea saja.

Pemanenan Singkong
Tanaman singkong pada umumnya dapat dipanen pada usia sekitar 7-8 bulan dari penanaman. Namun seiring dengan bertambahnya teknologi yang dapat menghasilkan varietas baru, ada singkong yang dapat dipanen pada bulan ke 5 dari penanaman.Ciri-ciri tanaman singkong siap dipanen adalah daun-daun sudah mulai sedikit karena rontok, ubi singkong sudah besar (dapat dilihat dengan menggali tanah pada bagian ubi).
Lakukan pemanenan dengan cara mencabut singkong secara manual, tanah yang gembur tadi tentunya akan sangat membantu mengurangi ubi singkong tertinggal saat dicabut. Singkong dapat dipanen secara serentak. Pisahkan ubi dari pohon dengan cara memotong dengan menggunakan parang/golok pada bagian pangkal ubi (jangan sampai terkena ubinya).

Setelah panen
Kumpulkan semua batang singkong yang tersisa untuk membersihkan lahan agar dapat ditanami kembali. batang ubi sisa ini dapat dijadikan bibit kembali untuk penanaman selanjutnya atau dapat dibakar pada lahan pertanian/kebun tersebut untuk menjadi pupuk.
Itulah beberapa cara melakukan penanaman singkong yang benar agar menghasilkan panen yang banyak, dan melakukan perawatan pada singkong. Pemilihan bibit yang baik akan sangat berpengaruh terhadap hasil panen.